Tugas Membuat Rumusan Masalah (Analisis Masalah Sosial)

Sampai keterangan ini ditulis kita telah belajar banyak hal mengenai masalah sosial. dimulai dari konsep dan definisi, kemudian belajar beberapa teori dalam mengkategorikan fenomena sebagai masalah sosial, kemudian belajar mengidentifikasi, analisis, hingga penyelesaian masalah sosial.

Hasil tugas ini menggambarkan kemampuan teman-teman dalam mengenali dan membentuk suatu rumusan dalam penanganan masalah sosial. beberapa dari teman-teman sudah mampu, namun sebagian besar belum cukup mampu.

Mengkonstruksi rumusan masalah berarti kita sudah melakukan pijakan pertama dalam membaca masalah. Dari rumusan masalah kita bisa memulai semuanya: identifikasi, diagnosis, hingga treatment. Bahkan dari rumusan masalah kita bisa menciptakan karya ilmiah yang berkelas.

Jadi, nama-nama berikut ini adalah yang benar cara membuat rumusan masalah. Bagi namanya yang belum tertera, silakan mengikuti pola rumusan masalah yang dibuat oleh rekannya.

Klik di sini untuk melihat daftar

catatan: Beberapa hasil tugas teman-teman bapak edit tanpa mengurangi konteks


Tugas Membuat Rumusan Masalah (Lanjutan Evaluasi Sebelumnya)

Berikut ini adalah hasil evaluasi tugas membuat rumusan masalah pada mata kuliah Analisis Masalah Sosial. Silakan klik di sini untuk melihat hasil.

Bagi mahasiswa yang namanya belum tercantum berarti hasil kerjanya tidak sesuai dengan persyaratan. disilakan untuk klik di sini untuk memperbaiki hasil tugasnya.

Kemudian untuk memperjelas materi mengenai membuat rumusan masalah dapat membaca artikel pada collapsible text berikut ini yang berjudul "Apa Itu Rumusan Masalah dan Bagaimana Merumuskannya" untuk belajar sekaligus memperdalam pengetahuan menganai rumusan masalah. Materi tersebut unutk semua mahasiswa yang memprogram mata kuliah Analsiis Masalah Sosial pada semester genap TA 2020/2021. Selanjutnya, setelah membaca artikel diwajibkan untuk mengisi kolom komentar di bawahnya sebagai bentuk absensi.

Terima kasih.

Apa Itu Rumusan Masalah dan Bagaimana Merumuskannya

Assalamualaikum, wr. wb.

Hallo para pelajar Pengembangan Masyarakat Islam, semoga hari-harinya dipenuhi dengan segala aktivitas yang bermanfaat.

Pada kesempatan kali ini, bapak akan menjelaskan lebih rinci lagi mengenai "Rumusan Masalah". Sebab masih terdapat banyak daripada kalian yang membuat rumusan masalah secara tidak benar. Untuk itu, silakan artikel ini dibaca dengan seksama, demi pemahaman yang utuh.

Apa itu rumusuan masalah? bagi Creswell (2019, p. 186) rumusan masalah merupakan rambu-rambu utama dalam suatu penelitian, rambu-rambu ini yang akan membantu para peneliti unutk mencapai tujuan penelitiannya atau melewati setiap tahap dalam penelitian. Sederhananya, dalam intepretasi bapak, rumusan masalah merupakan bagian dari keresahan kita terhadap segala fenomena sosial, kemudian keresahan ini dibentuk dalam sebuah "pertanyaan", di mana setiap pertanyaan selalu membutuhkan jawaban. sebagaimana sebuah penelitian membutuhkan suatu kesimpulan atau setidaknya sebuah temuan.

Jika ingin dianalogikan, bapak akan menganalogikannya dengan kata benda yaitu "pisau". Anggaplah kita sebagai seorang juru masak atau koki. Bisakah kita menyelesaikan satu menu hidangan (makanan) yang kita inginkan tanpa adanya sebuah pisau? tentu tidak. Untuk menciptakan masakan, pisau menjadi senjata penting untuk menyelesaikannya. begitulah rumusan masalah dalam suatu penelitian, ia adalah pisau unutk mengurai fenomena-fenomena yang hendak kita buka.

Oleh sebab rumusan masalah selalu identik dengan "pertanyaan", maka pedoman paling utama yang kita gunakan dalam membentuk suatu pertanyaan adalah konsep 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, dan How). Dalam membentuk rumusan masalah tidak harus menggunakan seluruh unsur dalam 5W+1H, digunakan seperlunya dan sebutuhnya. Seperti analogi bapak di atas, kita tidak membutuhkan tiga buah pisau untuk membuat tempe goreng, cukup satu pisau yang sesuai kebutuhannya. Sehingga, kita cukup membuat rumusan masalah yang hanya kita butuhkan: sesuai target. Jika cukup satu, maka buatlah rumusan masalah dengan satu pertanyaan.

Jika ada peluang munculnya lima buah pertanyaan (5W+1H) maka utamakanlah pertanyaan utamanya. Sebagai contoh, dalam kekerasan rumah tangga yang terjadi di wilayah Mataram sebagian besar pelakunya adalah laki-laki. Kekerasan tersebut dilakukan oleh suami kepada istrinya. latar belakang terjadinya kekerasan adalah faktor ekonomi: kurangnya nafkah materi sehingga segala kebutuhan rumah tangga menjadi kacau. Satu-satunya cara suami untuk melampiaskan kegagalannya dalah dengan langkah kekerasan.

Nah, pada kasus di atas kita bisa mendapatkan banyak tema sekaligus pertanyaan sebagai rumusan masalah. Mari kita coba gali tema tersebut. Satu, adanya relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan: ketika laki-laki dibaca secara budaya sebagai pemimpin rumah tangga, maka seyogyanya pemimpin menghukum yang dipimpinnya, sehingga patut disayangkan kekerasan digunakan sebagai mata tombak hukuman. Kedua, kemiskinan menjadi faktor penting yang mendorong terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, lemahnya fungsi perempuan dalam rumah tangga sehingga menganggap perempuan sebagai "kelas kedua" yang dapat diperlakukan seenaknya. Dan banyak lagi tema-tema lainnya yang dapat kita kupas.

Setelah kita berhasil membentuk tema-tema tersebut, kemudian kita akan mengeleminasi tema-tema yang tidak kita butuhkan. Artinya pilihlah tema yang paling menarik untuk kita kupas. Sebagai contoh, bapak akan mengambil tema pertama yaitu, adanya relasi kuasa antara suami-istri. maka pertanyaan (rumusan masalah) yang dapat bapak berikan adalah: Apa (What) faktor yang memperkuat relasi kuasa suami-istri sehingga menimbulkan kekersan dalam rumah tangga di Mataram?

Klir, kan. Mudah. Iya, mudah jika ingin belajar :)

Penting untuk diingat: setiap pertanyaan sebagaimana satu kalimat yang utuh harus memuat informasi yang jelas. Kalimat yang baik adalah yang berpedoman pada subjek, predikat, objek, dan keterangan (SPOK). Tentu bapak rasa kalian sudah belajar ini sejak di bangku SMA atau MA, jadi tidak perlu ulasan yang detail.

Selamat bekerja! jangan lupa tulis komentar di bawah dengan keteraangan setidaknya memuat: NIM, Nama, dan kelas.

Hasil Akhir Tugas Membuat Rumusan Masalah

Man Jadda wajada....

Untuk melihat hasil akhir dari tugas membuat rumusan masalah pada mata kuliah Analisis Masalah Sosial terdapat pada laman ini (klik di sini).

Dengan adanya catatan pendek dari bapak ini menunjukkan bahwa berakhirnya pengumpulan tugas membuat rumusan masalah. Selamat bagi yang namanya tercantum, dan bagi yang tidak tercantum memerlukan evaluasi lanjutan. Evaluasi lanjutannya seperti apa? Akan bapak rancang ulang supaya tidak mengganggu proses perkuliahan yang sudah terjadwal.

Adapun perihal nilai itu adalah rahasia yang hanya bisa diikhtiyarkan melalui doa dan tindakkan.

Rumusan masalah adalah pintu masuk dalam melakukan sebuah analisis masalah sosial. Sehingga untuk memperoleh hasil analisis yang lengkap akan ada tahap-tahap berikutnya. Tahap-tahap inilah yang merupakan bagian dari proyeksi mata kuliah Analisis Masalah Sosial. Adapun tahap-tahapnya adalah (tentunya setelah membuat rumusan masalah) membuat latar belakang masalah, kemudian memilih teori serta metode, kemudian mengolah hasil data sebagai hasil analisis, dan yang terakhir membuat kesimpulan.

Sekarang, selanjutnya, dipersilakan untuk membuat latar belakang masalah. Cari rumusan bagaimana membuat suatu rumusan masalah, berikutnya akan bapak uraikan lebih rinci lagi pada tatap kuliah. Proporsi latar belakang masalah yang dibuat minimal 2 halaman atau maksimal 500 kata, dibuat menggunakan word offiice dengan font Times New Roman 12pt dan spasi 1.5 dan margin 3,2,3,2. Batas pembuatan rumusan masalah sampai pekan depan.

Apakah tugas dikumpulkan? mekanismenya adalah tugas akan dikumpulkan ketika hasil analisis sudah selesai. Artinya, ini adalah tugas berjalan sembari belajar bersama, dan sekaligus sebagai hasil UAS (evaluasi akhir semester). Pekan ini kita membuat latar belakang, pekan berikutnya menentukan teori dan metode, baru kemudian menyelesaikan hasil analisis.

Pertanyaan lebih lanjut bisa kita bahas pada pertemuan berikutnya.

Pak bagi mahasiswa yang namanya tidak ada bagaimana? ya coba mikirlah, sudah dewasa!

Modal Sosial dalam Layanan Soisal

Modal sosial sebagai konsep atau teori sosial memiliki peran penting dalam memetakan sumber daya yang terdapat pada masyarakat. Dengan sumber saya tersebut kelompok masyarakat (jika terdapat kesadaran) akan lebih mudah untuk berdaya. Pierre Bourdieu (1986) menjelaskan tentang modal sosial sebagai aspek sosial dan budaya yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dilembagakan, yaitu keseluruhan sumber daya baik yang aktual maupun potensial yang terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap dengan didasarkan pada saling kenal dan saling mengakui .

Klik di sini untuk lengkapnya....