Modal Sosial dalam Layanan Sosial

Modal sosial sebagai konsep atau teori sosial memiliki peran penting dalam memetakan sumber daya yang terdapat pada masyarakat. Dengan sumber daya tersebut kelompok masyarakat (dengan adanya kesadaran) akan lebih mudah untuk berdaya. Pierre Bourdieu (1986) menjelaskan tentang modal sosial sebagai aspek sosial dan budaya yang memiliki nilai ekonomi dan dapat dilembagakan, yaitu keseluruhan sumber daya baik yang aktual maupun potensial yang terkait dengan kepemilikan jaringan hubungan kelembagaan yang tetap dengan didasarkan pada saling kenal dan saling mengakui .

Prinsip dasar dalam modal soisal yaitu hanya masyarakat yang memiliki seperangkat nilai soisal dan budaya yang menghargai pentingnya kerjasama yang dapat maju dan berkembang. prinsip ini menakankan pada terbentuknya kesadaran dalam masyarakat untuk mulai menggali potensi-potensi yang ada pada diri (kelompok) mereka. Perangkat-perangkat soisal seperti nilai budaya, nilai sosial, bahkan nilai ekonomi biasanya sudah ada pada kelompok masyarakat, namun kecil jumlah yang menyadari itu. untuk itulah, pemahaman mengenai mdoal soisal pada masyarakat harus penuh dan lengkap.

Suatu kelompok masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan bantuan dari luar untuk meningkatkan produktivitas hidupnya baik dari segi ekonomi, politik, dan sosial. banuan dari luar hanya sebagai pemancing motivasi, bukan sebaliknya, bantuan dari luar dianggap sebagai suatu kebutuhan mendesak yang harus selalu dipenuhi kepada kelompok masyarakat. Tentu, kita banyak menjumpai tipe kelompok masyarakat seperti ini, setiap saat selalu siap dan menanti adanya bantuan dari luar. Padahal dibalik hal tersebut, mereka memeliki perangkat sosial yang mampu mengatasi kesulitan dalam banyak hal termasuk masalah kemiskinan. Perangkat tersebut dapat diatasi dengan modal sosial.

Sebagai konsep sosiologis modal soisal merupakan pendekatan yang semakin intensif digunakan dalam mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. Sebab modal sosial mengedepankan konsep ta'awun (tolong menolong, gotong royong, kerja kolektif, kepedulian akan sesama) dalam aplikasinya. Ta'awun itu sendiri, meskipun berasal dari kata bahasa Arab, juga termasuk dalam perangkat modal soisal. Inti dari modal sosial adalah terbentuknya kesadaran kolektif untuk menghidupakan segala potensi yang ada guna unutk secara mandiri dapat keluar dari persoalan sosial.

Sekarang kita masuk pada dimensi modal sosial. Krishna dan Shardder (2000) mengajukan dua dimensi modal sosial sebagai kerangka konseptual untuk mengembangkan alat pengukur tingkat keberadaan modal sosial. Dimensi pertama yang disebutnya dimensi kognitif, berkaitan dengan nilai-nilai, sikap dan keyakinan yang mempengaruhi kepercayaan, solidaritas dan resiprositas yang mendorong ke arah terciptanya kerjasama dalam masyarakat guna mencapai tujuan bersama. Setiap kelompok etnik sebenarnya memiliki dimensi kognitif – atau bisa juga disebut sebagai dimensi kultural - ini, sekalipun dalam kadar yang berbeda. Ada yang kaya dengan nilai-nilai budaya sebagai modal sosial yang memungkinkan terpeliharanya hubungan yang harmonis, baik sesama warga masyarakat secara internal maupun dengan orang-orang dari kelompok sukubangsa atau etnik yang berbeda. Sementara kelompok etnik tertentu lebih menekankan nilai-nilai solidaritas dan kerjasama dalam kelompok sendiri dan secara tradisional tidak memiliki pedoman untuk berinteraksi secara baik dengan kelompok lain.

Dimensi kedua modal sosial adalah dimensi struktural, yang berupa susunan, ruang lingkup organisasi dan lembaga-lembaga masyarakat pada tingkat lokal, yang mewadahi dan mendorong terjadinya kegiatan-kegiatan kolektif yang bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat. Dimensi struktural ini sangat penting karena berbagai upaya pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan lebih berhasil bila dilakukan melalui kelembagaan sosial pada tingkat lokal. Dimensi struktural modal sosial yang secara umum adalah berupa jaringan hubungan dalam kelembagaan mendapat perhatian penting di dalam menelaah pentingnya modal sosial dalam pembangunan ekonomi. Beberapa tulisan dan kajian seperti yang disajikan berikut ini menjelaskan hal tersebut.

Selanjutnya, kita akan diskusi melalui kolom komentar di bawah, kira-kira jika dalam konsep ataupun metodologi Islam, apa itu modal sosial?

-----------------------------------

Ditulis dan dikembangkan oleh Zaenudin Amrulloh, M.A

Sumber bacaan

Soetomo (2013), Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salim, Agus (2002), Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Rusydi Syahra (2003), Modal Sosial Konsep dan Metodologi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 5 No. 1 Tahun 2003