Melihat Pandemi Coivid-19 sebagai Masalah Sosial
Halo, mahasiswaku yang baik hati, rajin membaca, dan tidak sombong. Selamat datang di laman artikel ini.
Sekarang kita akan membahas tentang masalah sosial dalam batasan definisi dan pertama-tama kita mencoba belajar untuk mengidentifikasi persoalan sebagai masalah sosial. Untuk sekarang silakan ambil buku catatan dan siapkan apa yang perlu untuk dipelajari dalam artikel ini. Baca artikel ini sampai selesai atau kalau tidak TUGAS KALIAN AKAN TERASA SEMAKIN BERAT!
Kita mulai ya, ekhheeemm….
Masalah sosial merupakan suatu fenomena yang memiliki banyak dimensi untuk menilainya. Secara sederhana kita dapat mengartikan masalah sosial sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan terjadi pada suatu masyarakat, atau suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Masalah sosial juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang tidak sesuai dengan norma, etika, dan kesepakatan suatu kelompok masyarakat dalam periode tertentu.
Banyak sekali cara untuk melihat apakah suatu kondisi atau fenomena dalam masayarakat termasuk sebagai ‘masalah sosial’ atau tidak. Untuk itulah, melihat terminologi masalah sosial tidak bisa dengan satu cara pandang. Semuanya tergantung pada satu penilaian yang tengah atau sudah dilakukan oleh individu atau kelompok, profesional atau non-profesional, negara atau korporasi, atau oleh para jaomblowan-jomblowati.
Mengapa definisi dalam masalah sosial tidak pernah selesai dirumuskan? Sebenarnya perumusan untuk terminologi masalah sosial tergantung pada kebutuhan analisis dan penyelesaian masalah. Sejauh ini saya tidak pernah menemukan definisi dari masalah sosial yang sia-sia atau terlupakan. Cukup dia saja yang dilupkan… masalah sosial jangan :’
Namun satu hal yang harus menjadi catatan dan ini sangat menjanjikan, bahawa untuk mendefinisikan suatu keadaan masayarakat atau suatu fenomena sebagai masalah sosial harus berlandaskan pada prinsip objektif. Jangan terlalu subjektif. Sebab objektivitas melihat fenomena sebagai hal yang tidak tercampur oleh banyak kepentingan. Objektivitas mengarahkan penyelesaian masalah sesuai dengan kebutuhannya (si penyandang masalah sosial).
Kondisi seperti ini (multi-tafsir) bagi Soetomo (2013: 4-5) seringkali dikatakan sebagai kelemahan sekaligus kekuatan dalam studi masalah sosial. Sebagai kelemahan, karena belum adanya kesepakatan dan kesatuan bahasa untuk mendefinisikan suatu gejala pantas disebut sebagai maslah sosial atau bukan. Sebagai kekuatan, karena banyaknya studi masalah sosial yang memberikan fokus perhatian pada aspek atau dimensi tertentu dan melihatnya dari sudut pandang tertentu pula, maka akan diperoleh pmeahaman mendalam tentang setiap dimensi yang terkait.
Nah, sekarang saya akan membebrikan satu sudut pandang atau definisi tentang masalah sosial yaitu menurut Parrillo (dalam Soetomo, 2013: 6) menyatakan bahwa, pengertian masalah sosial mengandung empat komponen, dengan demikian suatu situasi atua kondisi sosial dapat disebut sebagai masalah sosial apabila terlihat indikasi keberadaan empat unsur ini:
· Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu.
· Dirasakan dapat menyebabkan berbagai kerugian fisik atau non-fisik, baik pada individu maupun masyarakat.
· Merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau ebberapa sendi kehidupan masyarakt.
· Menimbulkan kebutuhan akan pemecahan.
Semoga cukup jelas ya, definisi dari masalah sosial menurut penjabaran di atas. Meskipun belum cukup atau jauh dari kata cukup untuk kita menilai apakah setiap masalah sosial yang terjadi di belahan dunia ini hanya dapat diukur dari konsep di atas. Tentu tidak, tapi kita akan belajar perlahan. Oke, gengs…
Kemudian selanjutnya, kita akan belajar unutk mengidentifikasi suatu permasalahan atau fenomena yang saat ini tengah berlangsung di kehidupan kita apakah hal tersebut dapat dikategorikan sebagai masalah sosial atau tdiak.
Fenomena apa itu? Kopeet eh… Covid-19 a.k.a Pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 tidak semata-mata hanya sebagai isu kesehatan semata, nyatanya selama satu tahun ini, wabah pandemi menyadarkan kita bahwa kehadiran covid-19 tidak hanya memperburuk keadaan ekonomi, namun berbagai masalah lainnya ikut muncul!
Saya akan berusaha menulis artikel ini dengan membuatnya menjadi sangat relevan terhadap masalah sosial yang saat ini sedang kita hadapi. Perlu untuk kita ketahuai bersama, satu tahun yang lalu ketika mantan mentri Kesehatan RI mengatakan "Secara medis, doa. Semua karena doa" Covid-19 di Indoensia tidak terdeteksi yang mana kesombongan ini yang mengakibatkan puluhan ribu kematian hingga saat ini. Sama kayak orang yang sering nulis status di FB ”Ya Allah… Ya Allah… berikanlah kami rezeki yang cukup” berdoa terus tidak ada ikhtiyar :p
Cara mudah unutk mengidentifikasi itu adalah dengan mencocokkan usnur/komponen yang ada pada suatu definisi (di sini yang kita maksud adalah masalah sosial) dengan suatu fenomena yang hendak kita ukur.
Nah, sampailah kita pada puncak artikel ini. Sekarang giliran kalian gengs untuk membantu bapak melanjutkan gagasan ini. Coba deh, kalian identifikasi bagaiman Pandemi Covid-19 ini dapat dikategorikan sebagai masalah sosial. Untuk mengukurnya, lihat komponen definisi yang ada di atas ya! Semangat!
Jawabannya tidak usah panjang-panjang. Cukup satu paragraf saja maksimal 100 kata. Model jawabannya bagaimana, pak? Ya, kalian tulis saja yang terpintas di pikiran kemudian yang keluar dari mulut dan dituangkan dalam tulisan. Simpel tidak usah ribet. Oke, bye :D